CERPEN MANUSIA DAN KEADILAN
Pada suatu ketika ada seorang Nelayan yang sedang memancing disebuah pantai, disekitar pantai banyak tumbuhan semangka.
Karena merasa lelah dengan teriknya mata hari yang sangat panas , nelayan ini beristirahat dan berteduh disebuah pohon Asam yang berdiri tegak dan besar di pinggir pantai tersebut.
Sambil bersandar memandang keatas pohon melihat buah buah asam yang terlalu kecil untuk ukuran pohon yang begitu besar, dan melihat buah semangka yang begitu besar dengan ukuran pohon yang sangat kecil, timbul di benak pikiran nelayan ini bahwa Allah SWT tidak adil atas apa yang di ciptanya. Dia berfikir seharusnya buah Semangka itu buahnya pohon asam , dan buah asam itu buahnya tanaman Semangka.
Tak lama kemudian tiba-tiba lewat seekor tupai di atas nya dan mengigit buah asam terus jatuh kekepala pak nelayan itu, akhirnya dia terkejut dan sadar trus mengucapkan Istigfar kemudian menyesali apa yang telah terbesik dipikirannya tadi.
Dan akhirnya nelayan itu mengakui keadilan Allah SWT terus dia berkata " seandainya Allah menciptakan buah asam sebesar Semangka , mungkin saya udah pingsan di timpa nya tadi , tapi Allah sangat Adil menciptakan buah asam dengan ukuran kecil sehingga pas jatuh ke kepalanya tidak terjadi hal buruk kepadanya
Dari cerita ini dapat kita ambil kesimpulan bahwa keadilan tidak boleh disamakan dengan persamaan,
Karena persamaan berarti menyamakan sesuatu tanpa membedakan sifatnya, sedangkan keadilan berarti menempatkan sesuatu sesuai dengan yang berhak diterima ( tidak mesti sama )
Komentar
Posting Komentar